Manusia dan Agama

 

 MANUSIA

Manusia memiliki banyak pengertian dalam berbagai prespektif, dari Agama maupun prespektif dari pemikiran manusia itu sendiri.

Dalam Al-Quran Manusia digambarkan kedalam 2 sisi, yaitu

Basyar dan Insan. Basyar mengacu kepada dimensi alamiah sebagai makhluk hidup yaitu pertumbuhan hingga meninggal dan insan pada kualitas pemikiran juga kesadarannya.

Manusia juga banyak dikonsepkan oleh para ahli, yaitu : Sokartes berpendapat bahwa manusia itu individual. Sedangkan Plato malah berpendapat sebaliknya, Manusia itu makhluk social dan berpolitik, dan Sastrapratedja mengatakan bahwa manusia adalah makhluk historis yang berarti manusia tidak hanya dilihat dari fisika, kimia, dan biologi saja, namun juga dari sejarahnya. Ernst Cassirer juga berpendapat bahwasannya ciri manusia titik utamanya bukan dari metafisik dan fisiknya, namun karyanya.

Dilihat dari dasar Qurani, ada berbagai unsur yang ada dalam penciptaan manusia yaitu :

1.       Unsur Meteri (QS. As-Sajadah 7-8)

Ayat tersebut mengatakan bahwasannya manusia terbuat dari Tanah.

Dari sisi filosofisnya, Manusia adalah makhluk rendahan yang dimana kita tidak seharusnya menyombongkan dirinya lebih dari kebesaran Allah yang dimana tanah kedudukannya selalu dibawah.  Jadi manusia memang tidak lepas dari tanah. Bahkan realitanya ketika manusia meninggal pun akan terurai dengan tanah. Dapat disimpulkan tanah adalah esensi dari fisik manusia.

2.       Unsur Non-Materi (Ass-Sajdah :  9, Al-Isra’, Al-Qadr : 4)

Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk spiritual. Allah meniupkan sendiri ruh dari setiap manusia, maka Manusia memiliki sifat ketuhanan. Misalnya jika Allah maha pencipta, manusia adalah pencipta. Bukan berarti manusia adalah Allah, namun ada aspek unsur kerohanian yang dimiliki oleh setiap manusia.

 AGAMA

 Sebelum agama ada, manusia memang sudah memiliki beberapa kepercayaan dengan banyak Tuhan hingga keesaan Tuhan yang mungkin pernah kita dengar dengan sebutan animisme, dinamisme, dan beberapa kepercayaan lain kepada ruh-ruh dan belum mengerucut ke Tuhan. Namun munculah ide/gagasan karena tidak mungkin akan terus mempercayai benda dan ruh.

Agama dalam terminologi Islam yang disebut din, bisa diartikan dengan ketaatan kepada yang berkuasa dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan sehingga ada perhitungan atas ketaatan dan penanggungjawaban atas ketidak taatan.

Agama yang jelas harus memiliki unsur-unsur berikut, yaitu : Emosi keagamaan, Upacara Keagamaan, Tempat dan Peralatan peribadatan, Kelompok Penganut, dan Sistem Keyakinan.

Agama adalah candu. Jika dilihat dari sisi postifnya, misalnya kasus depresi yang ada karena kurangnya ketenangan dari diri seseorang atas tingginya ekspektasi dari sesuatu dan sebagainya. Namun jika mereka kembali melihat hikmah dari kejadian tersebut dan kembali kepada Tuhannya akan mengurangi rasa depresi. Dari sini, dapat dilihat bahwasannya Agama menjadi penyeimbang manusia dari segi jasmani dan rohani.

*Source : http://www.muzakkilanam.com/2021/02/manusia-dan-agama.html

0 comments:

Post a Comment

Let's do comment on comment box ! \(´▽`)/ If you find any mistakes in here ヘ(^_^ヘ) contact me via Buku Tamu or you also can tell me via comment, please VFriends !! (˘ε˘ʃƪ)

Newer Post Older Post Home
Powered by Blogger.

Translate my blog in ur language \(ˆ▽ˆ)/

Popular Posts of My Blog

Followers

Blog Archive

Who Am I ?


Recent Comments