Fenomenologi Sebagai Pendekatan Studi Keislaman

Espitemologi burhani adalah metode kerangka berpikir yang tidak didasarkan atas teks suci maupun pengalaman spiritual melainkan berdasarkan keruntutan logika. Metode burhani menyandarkan diri pada kekuatan rasio akal yang dilakukan lewat dalil logika. Dalam metode Burhani ada beberapa tahapan sebelum dilakukan silogisme untuk mengetahui kesimpulan dalam metode burhani, tahap yang pertama tahap pengertian, tahap ini adalah tahap proses abstraksi atas objek-objek eksternal yang masuk ke dalam pikiran, dengan merujuk kategori yang diberikan asristoteles. Kedua, tahap penyataan (ibarat). Tahap ini adalah proses pembentukan kalimat atau proporsi atas pengertianpengertian yang ada dan harus membuat subjek (maudu‟) dan predikat (mahmul) serta adanya relasi dari keduanya, dan yang terakhir tahap penalaran.

Secara harfiah istilah fenomenologi berasal dari bahasa Yunani pahainomenon yang memiliki arti gejala atau apa yang menampakkan diri pada kesadaran kita. Dalam hal ini fenomenologi merupakan sebuah pendekatan filsafat yang berpusat pada analisis terhadap gejala yang membanjiri kesadaran manusia. Intinya baik Burhani ataupun fenomenologi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari kebenaran pengetahuan dalan ilmu-ilmu islam hanya saja, metode yang digunakan berbeda.

posted under | 0 Comments

Psikologi Sebagai Pendekatan Kajian Keislaman

Dalam kehidupan manusia entitas agama dan proses kejiwaan manusia tidak dapat

dipisahkan satu sama lain, bagaikan matarantai yang saling berkelindan. Karena pengakuan manusia terhadap sesuatu yang ada diluar dirinya (transendensi) atau kekuatan supranatural, sadar atau tidak akan terjadi. Dalam konteks masyarakat agama, tidak jarang perilaku keseharian lebih ditentukan oleh hasil pengalaman atas keyakinan agama, dalam artian perilaku yang terjadi dalam kehidupan praksis manusia merupakan manifestasi atas keyakinan terhadap tuhannya.  
Karenanya, hubungan antara psikologi dan agama merupakan satu hubungan yang kompleks, yaitu setiap jiwa manusia akan selalu membutuhkan sentuhan-sentuhan yang bersifat spiritual, sedangkan psikologi merupakan ilmu yang mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisinya.  
Psikologi adalah sebuah istilah yang dipergunakan untuk merujuk bentukan halus dalam diri manusia yang tidak terlihat dan hanya dapat dirasakan. Sesuatu yang tidak tampak itu menimbulkan kesulitan tersendiri dalam memberikan definisi yang tepat. Secara bahasa, psikologi berasal dari bahasa Inggris Psychology yang berasal dari bahasa Yunani Psyche yang artinya jiwa, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, psikologi artinya ilmu yang  
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya.
Psikologi Islam sebenarnya telah dimulai sejak Islam ada, sejak jaman Nabi Muhammad
SAW masih hidup. Namun pada perkembangannya kajian mengenai jiwa (nafs) terpecah
menjadi dua kelompok utama:
 Kelompok pertama, periode ini berlangsung dari zaman kenabian hingga Daulah
Umayyah.
 Kelompok kedua muncul pada periode kekuasan Daulah Abbasyyiah, mereka
melakukan gerakan penterjemahan, mengomentari, memperkaya filsafat Yunani.
Metode-metode yang digunakan di dalam kajian terhadap pengelaman keberagamaan manusia, serta objek kajian psikologi agama, dapat disimpulkan bahwa psikologi agama seperti beberapa pengertian tentang psikologi agama yang dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti menurut Zakiah Daradjat, psikologi agama adalah meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mmempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan
tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Di samping itu juga psikologi agama juga mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor yang 
mempengaruhi keyakinan tersebut. Akhirnya, agama yang matang akan berimplikasi pada sikap 
dan prilaku yang sejalan dengan makna bahasa agama yaitu agar manusia teratur, yang menjadi tawaran solusi terhadap konflik agama dalam masyarakat beragama.

posted under | 0 Comments

SOSIOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN

Sosiologi Islam adalah disiplin keilmuan yang membekukan kajiannya di ranah kelompok

masyarakat Islam. Sosiologi Islam berupaya memotret kelompok masyarakat Islam yang memiliki
sistem budaya kemasyarakatan yang terbangun atas sistem nilai, keyakinan, historis, dan moralitas
sendiri. Pengembangan lain dari sosiologi Islam adalah penggabungan berbagai disiplin keilmuan
maupun berbagai paradigma dalam sosiologi, misalnya paradigma konstruksi pengetahuan, fakta
sosial, definisi sosial, dan paradigma yang lain berdasarkan metateori yang dibangun para
sosiologi barat maupun ilmuwan Islam.
Masyarakat madani sangat identik dengan masyarakat kota yang mempunyai karakter
dinamis, sibuk, berpikir logis, berpola hidup praktis, berwawasan luas, dan mencari-cari terobosan
baru demi memperoleh kehidupan yang sejahtra. Karakter tersebut juga didukung dengan mental
agamis (berakhlakul karimah). Masyarakat Madani juga disebut masyarakat ideal, yang dalam al-
Qur’an digunakan term: Ummatan Wahidah, Ummatan. Wasathan, Khairu ummah, Baldatun
Thayyibatun. Masyarakat madani memiliki beberapa ciri umum, yakni: Beriman, Amar Ma‟ruf,
Nahi Munkar. Masyarakat Madani juga memiliki beberapa ciri khusus, yakni: Adanya kemauan
untuk hidup lebih baik, Berlaku jujur dan adil dalam masyarakat pluralistic, Marhamah dan
menabur kerahmatan, Ada kesalehan pribadi dan social, Toleran terhadap sesama dalam
perbedaan, Memiliki budaya kritik membangun.

posted under | 0 Comments

ANTROPOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN

1. Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan masa kini. Dimana didalamnya manusia digambarkan melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu alam.

2. Perkembangan Antropologi memiliki 4 fase, yaitu fase pertama (sebelum 1800), fase kedua (pertengahan abad 19), fase ketiga (awal abad 20), fase keempat (setelah 1930).
3. Budaya yang melatarbelakangi agama Islam, seperti agama islam di tanah arab, persebaran islam di Indonesia, serta problematika masyarakat Indonesia
4. Pembaruan Islam adalah segala usaha umat Islam, baik berupa fikiran maupun gerakan, untuk merubah dan menyesuaikan faham-faham atau pemikiran keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern Barat.

posted under | 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
Powered by Blogger.

Translate my blog in ur language \(ˆ▽ˆ)/

Popular Posts of My Blog

Followers

Blog Archive

Who Am I ?


Recent Comments