Pendekatan historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilakanakan secara sistematis, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan historis dalam kajian islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam.

Pendekatan historis ini sangat penting dalam memahami agama, karena agama sudah turun
temurun dari situasi yang konkret dan berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan. Tujuan
dari pendekatan historis juga dijelaskan bahwa membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan obyektif. Pendekatan historis ini bersifat empiris dan mendunia.
Studi islam masa klasik merupakan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya islam sudah di
mulai pada masa periode Mekkah.

Pada Masa Khulafaur Rasyidin kodifikasi dan penulisan AlQur’an sudah sistematis dimulai dari Masa Khalifah Abu Bakar sampai Khalifah Utsman Bin Affan. Pada Masa Dinasti Umayyah dan Abasiyah perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat dan menghadirkan apa yang disebut oleh cendekiawan sebagai klasik dalam studi islam.
Studi islam masa pertengahan, mengalami kemunduran pada kegiatan pendidikan dan
lembaga yang dikhotomis keilmuan dalam islam yang terpengaruh ajaran imu tasawuf.

Al-Ghazali juga mengatakan terkait dengan konsep ilmu dan klarifikasi ilmu, konsep tersebut sama dengan ilmu fiqih yaitu fiqih pada cabang ilmu yang utama bukan dari ilmu tasawuf.
Studi islam masa modern, suatu keharusan yang terjadi dalam siklus kehidupan dengan tujuan memperbaiki segala persoalan sosial kegamaan yang sangat dibutuhakan masyarakat, sehingga melahirkan tokoh-tokoh pembaharuan yang mengadakan terhadap keadaan yang sedang berlangsung walaupun yang harus berlawanan dengan faham dan pemikiran yang ada.